Enam Kesalahan Investasi Emas yang Sering Dilakukan

EMAS sampai saat ini masih dinilai sebagai investasi paling menguntungkan dibanding dengan investasi lainnya, seperti reksa dana, saham, obligasi dan deposito.
Itu karena harga emas diprediksi masih memiliki potensi untuk naik dan lebih aman dibanding investasi lain.
Meskipun terkesan menguntungkan, terkadang ada beberapa kerugian yang secara tidak sengaja kamu lakukan saat berinvestasi emas. Penasaran? Silakan dicek enam hal ini:
1. Membeli Emas Tanpa Fisiknya
Teknologi yang semakin canggih membuat inevestasipun bisa dilakukan secara online. Tapi untuk investasi emas, sebaiknya kamu jangan pernah coba-coba melakukannya karena sangat berisiko.
Jangan pernah kamu mau berinvestasi emas tanpa menerima fisik emas tersebut, meski diberikan tawaran keuntungan yang mengiurkan.
Tetapi kalau kamu sudah terlanjur membeli emas tanpa fisik, pastikan pihak yang menyimpan emas dapat dipercaya dan emas itu disimpan di tempat aman yang bisa diambil kapanpun.
2. Membeli Emas dalam Bentuk Perhiasan
Jika tujuan kamu untuk investasi, jangan membeli emas dalam bentuk perhiasan. Alasannya akan ada komponen biaya pembuatan saat pembelian dan saat dijual. Biasanya toko emas tidak hanya menghitung kadar dan beratnya, tetapi juga biaya pembuatan perhiasan. Makin rumit bentuk emas itu, maka makin mahal ongkos yang kamu keluarkan.
Daripada berisiko, ada baiknya kamu membeli adalah logam mulia (LM) murni standar 99,99 persen, produksi dan bersertifikat PT Aneka Tambang (Antam). Kamu bisa membeli emas Antam di Antam langsung, Pegadaian atau toko emas tapi pastikan toko emas itu memiliki sertifikat asli dari Antam.
Selain Antam, kamu juga bisa membeli emas Pegadaian lho karena BUMN ini juga mengeluarkan emas dengan cap Pegadaian.

3. Sembarangan Menyimpan Emas
Perlakukan emas sebagai investasi yang perlu dijaga, sehingga kamu tidak menyimpannya sembarangan. Pilihlah tempat penyimpanan emas yang aman. Bila jumlah emas yang kamu miliki sudah banyak, mulailah menitipkan emas ke bank atau pegadaian supaya lebih aman.
Meski disimpan, kamu tetap bisa mengambil emas tersebut, kapan pun kamu butuhkan.
4. Membeli atau Menjual Emas di Waktu yang Tidak Tepat
Ketika kamu membeli emas, kamu harus memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk membelinya karena harga emas ini fluktuatif. Sebaiknya kamu membeli ketika harga emas sedang murah, dan menjualnya begitu harganya sedang tinggi.
Karena itu, kamu harus bersabar untuk menunggu harga jual emas yang kamu inginkan jika mau menjual atau membelinya kembali. Jangan terburu-buru.
5. Membeli Emas secara utang
Jangan beli emas dengan berutang untuk investasi. Belilah logam mulia ini secara tunai.
Bila dilakukan secara utang , kamu terikat untuk menjual atau membelinya. Lagipula emas itu jenis investasi jangka panjang, sehingga akan sulit buatmu membayar utang pembelian emas yang butuh waktu cepat.
Saat ini banyak arisan yang dilakukan dalam bentuk emas. Cara ini mungkin baik untuk menabung, tetapi kurang cocok untuk dijadikan emas yang diperoleh sebagai investasi.
6. Membeli Emas dalam Ukuran Besar
Sebenarnya membeli emas dalam ukuran besar lebih menguntungkan dibanding ukuran kecil karena harganya “gramnya” akan lebih murah. Tapi untuk membeli dalam ukuran besar, kamu memang harus memiliki dana yang cukup besar.
Namun kamu juga harus tahu bahwa emas dalam bentuk batangan atau ukuran besar akan lebih sulit dijual dibanding emas berukuran kecil.
Karena itu, jika kamu ingin menggunakan emas untuk bisa dicairkan setiap waktu, kamu perlu investasi emas berukuran kecil. Jadi, sesuaikan saja investasi emas dengan kebutuhan. Atau bisa saja kamu kombinasikan antara ukuran kecil dan besar.

source : okezone

No comments: